Perpaduan Agama dan Budaya dalam Corak Batik Besurek Bengkulu

Batik Besurek

Besurek merupakan motif batik khas Bengkulu. Besurek diambil dari bahasa Melayu Bengkulu yang berarti “bersurat” atau “tulisan”. Ciri khas motif batik Besurek adalah perpaduan antara agama dan budaya lokal daerah. Motifnya terdiri dari kaligrafi Arab, bunga dan burung. Motif kaligrafi Arab ini merupakan potongan ayat suci Al Quran yang memiliki makna. Motif bunga biasanya seperti bunga rafflesia (bunga raksasa khas Bengkulu), bunga melati, bunga cengkeh dan kembang cempaka. Selain itu, motif burung dilambangkan dengan burung kuau yang didominasi dengan warna merah.

Kehadiran batik Besurek ini mencerminkan perpaduan unsur budaya lokal dengan kebudayaan Islam yaitu seni kaligrafi. Batik Besurek muncul di Bengkulu bersamaan dengan masuknya Islam. Sebelum Islam masuk, Bengkulu telah memiliki kain tenun bernama tenun Delamak dengan motif pucuk rebung, garis pantai, perahu, siku keluang dan manusia. Setelah Islam masuk, tenun Delamak mendapat sentuhan baru berupa seni kaligrafi dan berubah menjadi batik Besurek. Batik Besurek sering digunakan dalam berbagai upacara adat seperti pernikahan, khitanan, dan upacara keagamaan. Hal ini menunjukkan bahwa batik Besurek bukan hanya berfungsi sebagai pakaian saja tetapi juga dijadikan sebagai simbol identitas dan kehormatan.

Perpaduan agama dan budaya memang tidak bisa dipisahkan satu sama lain atau dengan kata lain saling tumpang tindih. Corak kaligrafi dalam batik Besurek biasanya bergambar tulisan Arab yang dapat dibaca dan memiliki makna. Namun, ada pula yang hanya sebagai hiasan tanpa makna. Sedangkan corak budaya lokal biasanya bergambar bunga rafflesia sebagai bunga raksasa khas Bengkulu. Corak bunga rafflesia ini biasanya sebagai corak utama dalam batik Besurek setelah kaligrafi.

Pandangan sosiologi dalam perspektif teori interaksionisme simbolik terhadap batik Besurek  yaitu simbol-simbol dari corak yang ada di batik Besurek memiliki makna tersendiri yang dibentuk melalui interaksi sosial. Kaligrafi yang ada di batik Besurek bukan hanya sekedar elemen dekoratif/karya seni unik namun simbol spiritual untuk mengekspresikan identitas agama Islam dan simbol penghormatan terhadap agama. Selain itu, sisi budaya dapat didasarkan pada norma dan nilai sosial yang ada sebagai media membangun makna dan identitas dalam masyarakat.

Batik Besurek harus terus disosialisasikan kepada generasi muda saat ini. Dalam pandangan teori antropologi budaya, kaligrafi dalam batik Besurek dapat dilihat sebagai simbol komunikasi antara manusia dengan Tuhan dan dapat memperkuat identitas agama masyarakat. Diharapkan melalui pemakaian batik ini, generasi muda dapat memahami dan lebih menghargai nilai agama, kedudukan agama dan tradisi budaya daerah dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis: Allessa Nadhifa

Leave A Comment

Jelajahi dunia agama dan budaya bersama LSAB. Bersama kita membangun harmoni dan pemahaman yang lebih baik.

Indonesia
X